oPhone Ponsel China ‘Bunuh’ iPhone, Android Based

INILAH.COM, Jakarta - Tidak seperti ponsel China kebanyakan peluncuran smartphone oPhone oleh China Mobile mencuri banyak perhatian. Ponsel berbasis Android ini bahkan dinilai akan mampu menjegal penjualan Apple iPhone di China.

Jika oPhone yang berharga lebih murah itu dilepas ke pasaran, maka handset dengan OS Android itu akan menjadi kompetitor serius bagi bisnis iPhone. oPhone memiliki kelebihan software Google Android yang didesain memberikan fungsi seperti computer, tanpa menambah biaya berbeda dengan iPhone yang memiliki desain mahal.

Tak hanya itu, China Mobile juga mendesain sendiri interface yang mirip sekali dengan interface layar sentuh iPhone. Tak heran jika konsumen tidak akan menemukan perbedaan mencolok di antara keduanya.

Namun untuk menjalankannya diperlukan hardware yang kuat tapi efisien. Salah satu yang mendapat keuntungan adalah Marvell Technology, perusahaan pembuat chip komunikasi. Perusahaan yang berbasis di Santa Clara California itu mengklaim telah berhasil memasukkan chip radionya ke lusinan oPhone China Mobile.

Weili Dai, pendiri Marvell dan kepala unit bisnis komputasi dan konsumen perusahaan itu mengatakan Marvell mengembangkan chip radio ponsel TD-SCDMA selama dua tahun bekerja sama dengan China Mobile dalam prosesnya.

Perusahaan ini hanya satu-satunya yang dapat memasukkan radio TD-SCDMA ke dalam satu chip. Hal itu akan menjadikan harga smartphone di tahun mendatang bias di bawah US$ 100.


"Sebagai satu-satunya penyedia solusi silikon yang berusaha untuk melakukan hal ini kami sangat berkomitmen," kata Dai yang lahir di Shanghai dan kini memiliki pusat pengembangan dengan 700 karyawan.

Saat jaringan 3G China mengalami metamorfosis, perdebatan terjadi mana yang lebih baik oPhone atau iPhone? Masalah itu menjadi topik menarik di China. iPhone hanya dapat digunakan pelanggan China Unicom Ltd yang mengusung jaringan WCDMA. Di sisi lain, oPhone didukung China Mobile Ltd dan menggunakan jaringan TD-SCDMA.

China Mobile mendesain oPhone bersama Lenovo Group Ltd. Walaupun tampilannya mirip dengan iPhone, oPhone dilengkapi dengan sistem operasinya sendiri (OMS, Open Mobile System) yang berdasarkan pada platform Google Android.

China Mobile telah menanamkan layanan 3G di handset itu, termasuk Fetion, CMMB, GPS, dan mobile email, di oPhone. Selain itu toko produk mobile, Mobile Market diharapkan sudah dapat online bulan ini.

Mobile Market menjual berbagai aplikasi, termasuk software permainan dan aplikasi mobile yang dikembangkan oleh vendor atau pengembang pribadi. oPhone pertama yang diproduksi oleh Lenovo Mobile sudah akan berada di pasar September ini.

Walaupun iPhone sangat sukses di AS dan oPhone merupakan pemain baru di China, tapi tidak menghentikan oPhone untuk bersaing. Sementara China Unicom selaku pemegang lisensi iPhone di China belum dapat memberikan semua aplikasi ke dalam iPhone dan hal itu memberikan keuntungan tersendiri pada oPhone.

Ketika era 2G, meskipun China Mobile dan China Unicom keduanya adalah perusahaan milik negara, pengguna China Mobile menikmati kualitas sinyal jauh lebih baik dan cakupan yang lebih luas dibandingkan dengan China Unicom.

Jadi mengetahui pemenang terakhir antara China Mobile (oPhone) dan China Unicom (iPhone) adalah hal menarik. Tapi dalam memilih ponsel, konsumen di China lebih menitikberatkan pada tampilan eksterior dari pada aplikasi yang ada di dalam ponsel.

Hal itu karena konsumen China sebelumnya belum pernah memiliki pengalaman dengan aplikasi. Akan tetapi jika melihat tampilan eksterior saja, maka tidak banyak perbedaan yang mencolok bagi konsumen China dalam memilih antara iPhone dan oPhone.

Oleh karena itu oPhone memiliki potensi terjual dengan cepat. Sejauh ini, pelanggan internet nirkabel China tidak terbiasa untuk membayar video, audio, dan perangkat lunak yang diinstal pada smartphone mereka dan hal itu hanya pasar sekunder bagi iPhone. [E1]

Budi Winoto
www.inilah.com

0 komentar:

Posting Komentar

Return top